Postingan

NG SIAU THIT

NG SIAU THIT Aku ingat betul dengan A Thit ini. Ya...aku memanggilnya A thit. Anak etnis China Khek di kampungku dengan ukuran tubuh paling jumbo, mirip ikan buntal saat menggembungkan badannya. A Thit ini adalah murid yang tergolong rajin dan menggemaskan di sekolah kami. Bagaimana tidak, laki-laki berbadan jumbo ini sangat senang menari dan bernyanyi. Sangat cocok dengan gaya gemulainya. Hehehe..Tulisannya juga sangat rapih dan bagus. Kalau tertawa suka sambil menutupi mulut dengan kedua tangannya, ya tentu karena terdapat gawang sepak bola bersarang di mulutnya. Ompong, kalau istilah modern saat ini. Lah aku? Aku ingat betul bagaimana bentuk fisikku saat itu. Anak kelas 6 SD dengan berat hanya 23 kg saat ditimbang, jika menulis maka hanya orang-orang berkemampuan khusus saja yang mampu membaca tulisan indahku. Momen itu terjadi saat kelas 6 SD. Aku ingat betul momen itu. Karena hari itu adalah hari sial bagiku. Bayangkan saja, anak dengan berat 23 kg meraung-raung be

BANCI SIALAN

Gambar
Ilustrasi Banci ( Sumber: Metropolitan.id) BANCI SIALAN Sial benar aku malam itu. Saat asyik menikmati makanan karena lapar, tiba-tiba datang sesosok banci kaleng di hadapanku dengan membawa perlengkapan tempurnya untuk ngamen. “ permisi mas, permisi mbak... eykye numpang nyari makan” katanya kepadaku dan Kak Nobertha temanku. Ya, saat itu aku bersama temanku sedang berada di Jl. Sosrowijayan, Jogjakarta. Tempat itu memang ramai akan turis, baik lokal ataupun turis asing. Kami berada di Jogja saat itu untuk mengikuti seleksi beasiswa doktoral kami yang diselenggarakan oleh kemdikbud di tahun 2016 itu. Malam hari setelah pulang dari LPMP Jogjakarta, kukabari temanku itu bahwa aku akan pergi ke luar penginapan sebentar untuk mengisi perutku yang lapar melalui pesan singkat. Ternyata temanku itu ingin ikutan, meskipun hanya minum jus saja katanya. Tak berselang lama, kami tiba di emperan jl. Sosrowijayan, segera kupesan makanan karena aku tak sanggup lagi menahan rasa